Monday, May 13, 2013

fungsi dan cara merawat kamera


Kita semua tentunya sudah tahu bahwa Kamera adalah alat untuk memotret dan merekam gambar, begitu banyak jenis kamera yang telah diciptakan sesuai dengan fungsi dan kebutuhannya. Sehingga kita harus pintar-pintar merawatnya. nah seperti apa cara merawat kamera dengan baik kita juga harus mengerti cara merawatnya dengan baik.
Pengertian komponen pada kamera adalah bagian dari kamera yang berguna bagi fotografi. Arti dari kamera sebenarnya adalah kamar, maksudnya: kamar gelap, diambil dari bahasa Italia camera obscura yang artinya kamar gelap (dark chamber). Dan memang ruang dalam kamera itu sangat gelap. Sejarah penciptaan kamera sangat panjang dan melibatkan banyak penemuan dan penemu perintis.
Sebagai istilah umum, sebuah kamera terdiri atas :
1.   Kotak yang kedap cahaya (Badan kamera).
2.   Sistem Lensa.
3.   Pemantik potret (shutter).
4.   Pemutar Film.
Badan kamera adalah ruangan yang sama sekali kedap cahaya, namun dihubungkan dengan lensa yang menjadi satu-satunya tempat cahaya masuk. Di dalam bagian ini cahaya yang difokuskan oleh lensa akan diatur agar tepat mengenai dan membakar Film ( kamera analog ).
Komponen-komponen dasar yang terdapat dalam kamera  yaitu:
A. Lensa.
B. Media perekam.
C. Alat pembidik (Viewfinder)
D. Alat penghalang media perekam.
E. Tombol jepret (shutter)
F. Flash ( lampu kilat )
Dalam kamera ada beberapa jenis komponen. Yaitu:
Lensa
Komponen optik yang berfungsi untuk mengumpulkan dan meneruskan pancaran-pancaran partikel cahaya yang jatuh ke permukaannya. Peran lensa sangatlah penting, karena merupakan gerbang utama dari partikel cahaya yang masuk ke dalam kamera. Lensa yang bermutu tinggi akan menghasilkan gambar yang lebih berkualitas. Tentu mutu lensa akan berpengaruh juga pada harga jual lensa tersebut. Untuk kamera DSLR dan kelas yang lebih tinggi, pemilihan lensa sangatlah bervariasi.
Media perekam
Komponen yang digunakan untuk merekam hasil dari pola cahaya yang diterima oleh kamera. Secara umum media perekam dapat dibagi menjadi 2 kategori, yaitu analog dan digital.
Alat pembidik ( Viewfinder )  
Berupa jendela kecil yang digunakan untuk melihat pemandangan yang akan direkam, sebelum proses merekam yang sesungguhnya. Pada kamera digital, termasuk kamera handphone, alat pembidik tidak hanya berupa viewfinder saja, namun juga berupa LCD yang menampilkan secara langsung pola cahaya yang diterima oleh kamera.

Satu hal yang penting dalam perangkat pembidik ini, yaitu akurasi. Setiap jenis perangkat pembidik mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pada kamera digital, ada tiga jenis perangkat pembidik yaitu :
a. Pembidik Optik Paralel, Pembidik optik paralel ini sama  dengan pembidik yang dimiliki oleh kamera saku analog. Lensa diletakkan paralel dengan lensa pemindai gambar.
b.  Pembidik LCD (Liquid Crystal Display), Pembidik LCD ini berupa layar monitor kecil dibagian belakang kamera digital. Pembidik  ini memiliki tingkat akurasi yang lebih baik dibandingkan dengan pembidik optik karena gambar yang tampil direfleksikan dari lensa kamera. Kelemahan pembidik LCD adalah waktu tunda (delay). Waktu tunda ini sering mengganggu saat pengambilan foto utnuk keperluan dokumentasi yang memerlukan momen tepat saat pengambilan gambar.
c.  Pembidik Optik TTI, Pembidik optik TTI (Through Dither lens) merupakan pembidik yang memiliki tingkat akurasi paling tinggi karena pembidik tipe ini mengambil gambar langsung dari lensa kamera menggunakan prisma pemantul objek. Pembidik tipe ini hanya dimiliki oleh kamera SLR. Pembidik optik TTL

Alat penghalang media perekam (shutter curtain)
Gunanya untuk mencegah media perekam merekamcahaya/gambar sebelum kita siap memotret. Pembukaan curtain akan diatur oleh tombol jepret (shutter). Ketika tombol jepret ditekan, curtain akan membuka dalam selang waktu yang ditentukan, untuk mengekspos media perekam pada pola cahaya yang diteruskan dari lensa.
Tombol jepret (shutter)
gunanya untuk membuka alat penghalang media perekam (curtain), sehingga media perekam terekspos pada cahaya, dan dapat memulai merekam cahaya gambar pada saat siap memotret.
Lampu kilat ( Flash )
sering disebut blitz, adalah alat yang menghasilkan kilatan cahaya dalam waktu singkat. untuk menambah pencahayaan dalam frame. digunakan pada suasana gelap atau kurang cahaya. Cara kerja Flash mirip seperti lampu. Bedanya, kalau lampu menyala terus-menerus, flash hanya menyala dalam waktu yang sangat singkat, yaitu antara 1/1000 sampai 1/20000 detik saja. Walaupun hanya menyala dalam waktu singkat, cahaya yang dikeluarkan flash cukup terang. Maka pada keadaan normal, flash cukup membantu pencahayaan sampai batas tertentu ketika dibutuhkan. Flash yang menjadi satu ( terintegrasi ) dengan badan kamera disebut flash internal. Sedangkan flash yang terpisah dengan badan kamera disebut flash eksternal. praktis, ringan, kompak tetapi tetap memiliki fitur yang menyenangkan dan kualitas gambar yang sangat baik.
Shutter Speed
Shutter adalah semacam layer yang menutup sensor . Pada waktu kita men-jepret , Shutter ini akan terbuka selama beberapa waktu sehingga sensor bisa merekam cahaya yang masuk melalui lensa. Durasi pembukaan shutter inilah yang dikenal sebagai Shutter Speed . baca artikel Teknik efek kecepatanRana dan Bukaan Diafragma. Logikanya , semakin lama shutter dibuka akan semakin banyak cahaya yang masuk . Dan sebaliknya semakin cepat shutter dibuka maka makin sedikit cahaya yang masuk. selain itu Perbedaan penggunaan lensa memberikan perbedaan perspektif. Perspektif adalah ukuran dan kedalaman relatif subjek dalam gambar. Perspektif juga bisa berarti perubahan bentuk, ukuran, dan kedalaman bidang yang relatif akibat perbedaan cara pandang antara objek dengan kamera.
Perbedaan tersebut terjadi karena ada pergeseran posisi dalam melihat sesuatu dari sudut pandang, jarak, dan ketinggian yang tidak sama maupun penggunaan lensa dengan focal length yang berbeda memberikan perspektif yang berbeda pula. Sehingga, penggunaan berbagai jenis lensa memiliki fungsi yang berbeda.
Seiring dengan perkembangan optik dan teknologi, variasi lensa menjadi begitu banyak. Hingga saat ini lensa DSLR dibagi dalam tiga kategori besar. Yaitu :
1.    Lensa dibedakan berdasar focal length.
2.    Rentang optic. dan
3.    Lensa varian.
Macam lensa berdasar panjang fokus terdiri atas lensa tele (tele pendek dan supertele), lensa wide (super-wide dan fish eye), baca artikel Jenis lensa Kamera dan Fungsinya.
Aperture Diafragm ( Bukaan Diafragma ) 
Diafragma adalah lubang dalam lensa kamera tempat cahaya masuk saat melakukan pemotretan. Diafragma memiliki beberapa ukuran atau satuan angka. Setiap lensa mempunyai perbedaan bukaan diafragma masing-masing. Biasanya, ukuran diafragma dimulai dengan 2,8 – 4 – 5,6 – 8 – 11 – 16 – 22. Besar kecilnya bukaan diafragma yang kita pilih menghasilkan foto yang berbeda. Bukaan diafragma kecil akan menghasilkan ruang yang luas. Sedang bukaan diafragma besar akan membuat ruang tajam sempit (Blur). Atau mudahnya, diafragma artinya bukaan lensa. Efeknya, makin besar bukaan, maka makin besar kecepatan yang dibutuhkan, speed makin tinggi. Efek lainnya, makin besar bukaan, makin sempit ruang tajamnya, artinya makin besar efek blur untuk daerah diluar ruang tajam yang fokus.
Range finder ( Pemindai komposisi pemotretan )
yang menunjukkan apa saja yang akan terpotret serta apakah objek utama akan terfokuskan.
Lightmeter
untuk membantu menetapkan kecepatan pemetik potret dan atau besarnya bukaan, agar banyaknya cahaya yang mengenai film cukup tepat sehingga diperoleh bayangan atau gambar yang memuaskan.
Selain mengenal komponen dan fungsi kamera, kita juga harus mengetahui cara perawatan kamera yang baik dan benar seperti lensa.
Berikut ini adalah tips merawat dan membersihkan Lensa kamera :
Jangan menyentuh lensa secara langsung dengan jari. Untuk mengurangi kemungkinan ini terjadi, usahakan lens hood selalu terpasang. Lens hood juga akan melindungi bagian depan lensa dari benturan sekaligus mencegah munculnya flare pada cahaya frontal menuju lensa.
Pasang lens cap ketika lensa sedang tidak dipergunakan, hal ini bertujuan mengurangi kemungkinan terpapar dan menempelnya debu pada permukaan lensa.
Jika kegiatan membersihkan lensa diperlukan, maka mempergunakan peralatan pembersih yang baik sangat dianjurkan. Selalu pergunakan lens brush, lens blower , lens paper dan lens cloth yang baik.
Bersihkan bagian depan dan belakang lensa dengan lens blower terlebih dahulu. Tujuannya untuk menghilangkan partikel debu yang menempel. Jangan langsung membersihkan lensa dengan lens cloth atau lens paper sebab partikel debu yang ikut tergosok akan menyebabkan permukaan coating lensa akan tergores. Hal ini dapat berakibat munculnya gangguan permanen pada hasil foto.
Beberapa partikel debu yang masih tetap menempel dapat juga dihilangkan dengan bantuan lens brush.
Selanjutnya usap lensa secara lembut dan perlahan dengan lens cloth/ lens paper kering dengan gerakan memutar dari bagian dalam lensa menuju keluar.
Jika dibutuhkan, cairan pembersih lensa/ lens cleaning fluid khusus dapat dipergunakan untuk membersihkan kotoran-kotoran lensa yang agak membandel. Jangan meneteskannya langsung pada lensa, teteskan pada lens paper terlebih dahulu, lalu usap perlahan pada bagian lensa.
Demikian Postingan saya kali ini, semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment