Kita semua tentunya
sudah tahu bahwa Kamera adalah alat untuk memotret dan merekam gambar, begitu
banyak jenis kamera yang telah diciptakan sesuai dengan fungsi dan
kebutuhannya. Sehingga kita harus pintar-pintar merawatnya. nah seperti apa
cara merawat kamera dengan baik kita juga harus mengerti cara merawatnya dengan
baik.
Pengertian komponen pada kamera adalah bagian dari kamera yang berguna bagi
fotografi. Arti dari kamera sebenarnya adalah kamar,
maksudnya: kamar gelap, diambil dari bahasa Italia camera obscura yang artinya kamar gelap (dark chamber). Dan memang
ruang dalam kamera itu sangat gelap. Sejarah penciptaan kamera sangat panjang dan melibatkan banyak
penemuan dan penemu perintis.
Sebagai istilah umum, sebuah kamera terdiri atas :
1. Kotak yang kedap cahaya (Badan kamera).
2. Sistem Lensa.
3. Pemantik
potret (shutter).
4. Pemutar
Film.
Badan kamera adalah
ruangan yang sama sekali kedap cahaya, namun
dihubungkan dengan lensa yang menjadi satu-satunya tempat cahaya masuk. Di
dalam bagian ini cahaya yang difokuskan oleh lensa akan diatur agar tepat
mengenai dan membakar Film ( kamera analog ).
Komponen-komponen dasar yang terdapat dalam kamera yaitu:
A. Lensa.
B. Media
perekam.
C. Alat
pembidik (Viewfinder)
D. Alat
penghalang media perekam.
E. Tombol
jepret (shutter)
F. Flash (
lampu kilat )
Dalam kamera ada beberapa jenis komponen. Yaitu:
Lensa
Komponen optik yang berfungsi untuk mengumpulkan dan meneruskan
pancaran-pancaran partikel cahaya yang jatuh ke permukaannya. Peran lensa sangatlah penting, karena merupakan
gerbang utama dari partikel cahaya yang masuk ke dalam kamera. Lensa yang bermutu tinggi akan
menghasilkan gambar yang lebih berkualitas. Tentu mutu lensa akan berpengaruh
juga pada harga jual lensa tersebut. Untuk kamera DSLR dan kelas yang lebih
tinggi, pemilihan lensa sangatlah bervariasi.
Media perekam
Komponen yang
digunakan untuk merekam hasil dari pola cahaya yang diterima oleh kamera. Secara umum media perekam
dapat dibagi menjadi 2 kategori, yaitu analog dan digital.
Alat pembidik ( Viewfinder )
Berupa jendela kecil yang digunakan untuk melihat pemandangan yang akan
direkam, sebelum proses merekam yang sesungguhnya. Pada kamera digital, termasuk kamera handphone, alat pembidik tidak hanya
berupa viewfinder saja, namun juga berupa LCD yang menampilkan secara langsung
pola cahaya yang diterima oleh kamera.
Satu
hal yang penting dalam perangkat pembidik ini, yaitu akurasi. Setiap
jenis perangkat pembidik mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pada kamera
digital, ada tiga jenis perangkat pembidik yaitu :
a. Pembidik Optik Paralel, Pembidik
optik paralel ini sama dengan pembidik yang dimiliki oleh kamera saku
analog. Lensa diletakkan paralel dengan lensa pemindai gambar.
b. Pembidik LCD (Liquid Crystal Display), Pembidik
LCD ini berupa layar monitor kecil dibagian belakang kamera digital.
Pembidik ini memiliki tingkat akurasi yang lebih baik dibandingkan
dengan pembidik optik karena gambar yang tampil direfleksikan dari lensa
kamera. Kelemahan pembidik LCD adalah waktu tunda (delay). Waktu tunda
ini sering mengganggu saat pengambilan foto utnuk keperluan dokumentasi
yang memerlukan momen tepat saat pengambilan gambar.
c. Pembidik Optik TTI, Pembidik
optik TTI (Through Dither lens) merupakan pembidik yang memiliki
tingkat akurasi paling tinggi karena pembidik tipe ini mengambil gambar
langsung dari lensa kamera menggunakan prisma pemantul objek. Pembidik
tipe ini hanya dimiliki oleh kamera SLR. Pembidik optik TTL
Alat penghalang media perekam (shutter
curtain)
Gunanya untuk mencegah media perekam merekamcahaya/gambar sebelum kita siap
memotret. Pembukaan curtain akan diatur oleh tombol jepret (shutter). Ketika
tombol jepret ditekan, curtain akan membuka dalam selang waktu yang ditentukan,
untuk mengekspos media perekam pada pola cahaya yang diteruskan dari lensa.
Tombol jepret (shutter)
gunanya untuk
membuka alat penghalang media perekam (curtain), sehingga media
perekam terekspos pada cahaya, dan dapat memulai merekam cahaya
gambar pada saat siap memotret.
Lampu kilat ( Flash )
sering disebut blitz, adalah alat yang menghasilkan kilatan
cahaya dalam waktu singkat. untuk
menambah pencahayaan dalam frame. digunakan pada suasana gelap atau kurang cahaya. Cara kerja Flash mirip seperti
lampu. Bedanya, kalau lampu menyala terus-menerus, flash hanya menyala dalam
waktu yang sangat singkat, yaitu antara 1/1000 sampai 1/20000 detik saja.
Walaupun hanya menyala dalam waktu singkat, cahaya yang dikeluarkan flash cukup terang. Maka pada keadaan
normal, flash cukup membantu pencahayaan sampai batas tertentu ketika
dibutuhkan. Flash yang menjadi
satu ( terintegrasi ) dengan badan kamera disebut flash internal. Sedangkan
flash yang terpisah dengan badan kamera disebut flash eksternal. praktis, ringan, kompak tetapi tetap memiliki fitur yang menyenangkan dan
kualitas gambar yang sangat baik.
Shutter Speed
Shutter adalah
semacam layer yang menutup sensor . Pada waktu kita men-jepret , Shutter ini
akan terbuka selama beberapa waktu sehingga
sensor bisa merekam cahaya yang masuk melalui lensa. Durasi pembukaan shutter
inilah yang dikenal sebagai Shutter Speed . baca artikel Teknik efek kecepatanRana dan Bukaan Diafragma. Logikanya , semakin lama shutter dibuka akan semakin
banyak cahaya yang masuk . Dan sebaliknya semakin cepat shutter dibuka maka
makin sedikit cahaya yang masuk. selain itu Perbedaan penggunaan lensa memberikan perbedaan perspektif. Perspektif
adalah ukuran dan kedalaman relatif subjek dalam gambar. Perspektif juga bisa
berarti perubahan bentuk, ukuran, dan kedalaman bidang yang relatif akibat
perbedaan cara pandang antara objek dengan kamera.
Perbedaan tersebut terjadi karena ada pergeseran posisi dalam melihat
sesuatu dari sudut pandang, jarak, dan ketinggian yang tidak sama maupun
penggunaan lensa dengan focal length yang berbeda memberikan perspektif yang
berbeda pula. Sehingga, penggunaan berbagai jenis lensa memiliki fungsi yang
berbeda.
Seiring dengan
perkembangan optik dan teknologi, variasi lensa menjadi begitu banyak. Hingga
saat ini lensa DSLR dibagi dalam tiga kategori besar. Yaitu :
1. Lensa dibedakan
berdasar focal length.
2. Rentang optic. dan
3. Lensa varian.
Macam lensa berdasar panjang fokus terdiri atas lensa tele (tele
pendek dan supertele), lensa wide (super-wide dan fish eye), baca artikel Jenis lensa Kamera dan Fungsinya.
Aperture Diafragm ( Bukaan Diafragma )
Diafragma adalah
lubang dalam lensa kamera tempat cahaya masuk saat melakukan
pemotretan. Diafragma memiliki beberapa ukuran atau satuan angka.
Setiap lensa mempunyai perbedaan bukaan diafragma masing-masing.
Biasanya, ukuran diafragma dimulai dengan 2,8 – 4 – 5,6 – 8 – 11 – 16 – 22.
Besar kecilnya bukaan diafragma yang kita pilih menghasilkan foto yang berbeda.
Bukaan diafragma kecil akan menghasilkan ruang yang luas. Sedang bukaan
diafragma besar akan membuat ruang tajam sempit (Blur). Atau mudahnya,
diafragma artinya bukaan lensa. Efeknya, makin besar bukaan, maka makin besar
kecepatan yang dibutuhkan, speed makin tinggi. Efek lainnya, makin besar
bukaan, makin sempit ruang tajamnya, artinya makin besar efek blur untuk daerah
diluar ruang tajam yang fokus.
Range finder ( Pemindai komposisi pemotretan )
yang menunjukkan
apa saja yang akan terpotret serta apakah objek utama akan terfokuskan.
Lightmeter
untuk membantu menetapkan kecepatan pemetik potret dan atau besarnya
bukaan, agar banyaknya cahaya yang mengenai film cukup tepat sehingga diperoleh
bayangan atau gambar yang memuaskan.
Selain mengenal
komponen dan fungsi kamera, kita juga harus mengetahui cara perawatan kamera
yang baik dan benar seperti lensa.
Berikut ini adalah tips merawat dan membersihkan Lensa kamera :
Jangan menyentuh lensa secara langsung dengan jari. Untuk mengurangi
kemungkinan ini terjadi, usahakan lens hood selalu terpasang. Lens hood juga
akan melindungi bagian depan lensa dari benturan sekaligus mencegah munculnya
flare pada cahaya frontal menuju lensa.
Pasang lens cap ketika lensa sedang tidak dipergunakan, hal ini bertujuan
mengurangi kemungkinan terpapar dan menempelnya debu pada permukaan lensa.
Jika kegiatan
membersihkan lensa diperlukan, maka mempergunakan peralatan pembersih yang baik
sangat dianjurkan. Selalu pergunakan lens brush, lens blower , lens paper dan
lens cloth yang baik.
Bersihkan bagian depan dan belakang lensa dengan lens blower terlebih
dahulu. Tujuannya untuk menghilangkan partikel debu yang menempel. Jangan
langsung membersihkan lensa dengan lens cloth atau lens paper sebab partikel
debu yang ikut tergosok akan menyebabkan permukaan coating lensa akan tergores.
Hal ini dapat berakibat munculnya gangguan permanen pada hasil foto.
Beberapa partikel debu yang masih tetap menempel dapat juga dihilangkan
dengan bantuan lens brush.
Selanjutnya usap lensa secara lembut dan perlahan dengan lens cloth/ lens
paper kering dengan gerakan memutar dari bagian dalam lensa menuju keluar.
Jika dibutuhkan, cairan pembersih lensa/ lens cleaning fluid khusus dapat
dipergunakan untuk membersihkan kotoran-kotoran lensa yang agak membandel.
Jangan meneteskannya langsung pada lensa, teteskan pada lens paper terlebih
dahulu, lalu usap perlahan pada bagian lensa.
Demikian
Postingan saya kali ini, semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment